Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 Persembahan dari Klub PB Djarum: Perjuangan Merebut Kembali Kejayaan Bulutangkis Indonesia

Prestasi olahraga bulutangkis Indonesia saat ini belum kembali pada puncak kejayaannya. Dominasi atlet Indonesia di nomor tunggal baik untuk kategori putra dan putri, sejauh ini belum sampai puncak tertinggi. Untuk kategori beregu pun, prestasi Indonesia sudah hampir empat belas tahun tidak meraih gelar bergengsi. 


Saat ini prestasi tertinggi atlet bulutangkis Indonesia ada pada sektor ganda putra yang diwakili oleh ganda putra terbaik dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Gideon. Di luar sektor ganda putra, atlet-atlet Indonesia tampaknya masih dalam proses perjuangan untuk bisa sampai meraih prestasi tertinggi.

Indonesia dengan sejarah bulutangkis yang panjang dan dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta jiwa, masih belum memiliki pemain baru yang siap mendominasi perolehan gelar juara dunia. Hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh insan dalam ekosistem bulutangkis di Indonesia, mengingat bulutangkis masih menjadi olahraga yang populer di Indonesia.

Komitmen dan dedikasi untuk pembinaan dan regenerasi pemain bulutangkis di Indonesia menjadi sebuah tantangan besar. Mengingat kondisi geografis Indonesia yang sangat luas, dengan belasan ribu pulau terbentang. Situasi tersebut menyebabkan potensi atlet bulutangkis tersebar sedemikian luasnya, dan menjadi tantangan tersendiri untuk dapat menemukan potensi bakat atlet bulutangkis di berbagai daerah.

Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum sebagai klub bulutangkis yang sudah sejak tahun 1969 berkiprah dalam menyumbangkan para atlet binaannya ke Pelatnas pun merasa terpanggil untuk berperan serta secara aktif menciptakan ekosistem positif untuk pembinaan dan regenerasi atlet bulutangkis di Indonesia. 

Maka sejak 2006 Klub PB Djarum sudah menyelenggarakan kegiatan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis. Kegiatan ini adalah pencarian bakat atlet bulutangkis potensial untuk kategori usia 11–13 tahun dari seluruh Indonesia. Atlet menjalani proses rekrutmen mulai dari Tahap Screening sampai Tahap Karantina. Bagi atlet yang berhasil direkrut oleh Klub PB Djarum dari hasil kegiatan audisi umum akan mendapat beasiswa penuh untuk pembinaan bulutangkis tanpa dipungut biaya.

Beasiswa yang diberikan oleh Klub PB Djarum tidak hanya sebatas program pelatihan bulutangkis saja, tetapi juga meliputi fasilitas akomodasi, konsumsi, hingga perlengkapan dan peralatan, yang semuanya didapat secara cuma-cuma.

Pada 2019, kegiatan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis persembahan dari Klub PB Djarum ini berhasil menarik minat lebih dari 4.000 atlet muda berpotensi. Kegiatan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 digelar di 5 kota dengan potensi bakat pemain bulutangkis yang besar, yaitu Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, dan Kudus. Walaupun hanya digelar di 5 kota, kegiatan ini juga menarik minat para atlet muda berpotensi yang berasal dari luar Pulau Jawa. Para atlet yang berasal dari Pulau Sumatra, Kalimantan, Lombok, Sulawesi, hingga Papua juga ikut mendaftar menjadi peserta Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019.

Dari hasil audisi umum yang digelar sejak Juli 2019 lalu, jajaran pelatih Klub PB Djarum kemudian menilai dan menetapkan 55 orang atlet muda untuk masuk ke Tahap Karantina yang dilaksanakan di GOR Djarum dan GOR Kaliputu, pada 23–29 November 2019. Setelah melalui Tahap Karantina, jajaran pelatih akan menilai dan menentukan para atlet yang lolos dan masuk dalam grup Generasi 2019 yang akan mendapat beasiswa penuh dari Klub PB Djarum.

Jajaran pelatih Klub PB Djarum tidak hanya memilih atlet yang memiliki teknik bermain yang baik saja. Pemilihan atlet juga berdasar kepada faktor kekuatan fisik, perilaku, mental, dan daya juang yang dimiliki para atlet. Faktor tersebut menjadi kriteria dasar yang harus dimiliki oleh para atlet, mengingat ketatnya persaingan olahraga bulutangkis tingkat dunia.

Melihat fakta lemahnya bulutangkis Indonesia pada sektor tunggal, membuat jajaran pelatih menargetkan atlet yang direkrut dari kegiatan Audisi Umum Beasiswa persembahan Klub PB Djarum 2019 ini dapat menjadi andalan bagi sektor tunggal untuk masa 10 tahun yang akan datang. Jangka waktu 10 tahun merupakan tolak ukur yang dirasa ideal oleh jajaran pelatih untuk dapat menghasilkan seorang atlet yang mampu menjadi seorang juara dunia.

Latar belakang atlet yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia menjadi nilai tambah dalam kegiatan audisi umum tahun ini. Perbedaan gaya bermain menjadikan kegiatan audisi memberikan banyak pilihan bagi jajaran pelatih dalam mencari bakat pemain potensial. Walaupun dilihat dari jumlah pemain, jajaran pelatih mengharapkan jumlah pendaftar yang lebih banyak, sebab mungkin masih banyak atlet muda potensial yang belum terjangkau oleh proses audisi.

Mencetak seorang juara dunia dan meraih prestasi bukan merupakan sebuah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Proses pemilihan bakat potensial bukan merupakan akhir dari proses regenerasi. Pencarian bakat potensial atlet bulutangkis merupakan awal dari perjalanan panjang proses pembinaan. Namun untuk kejayaan bulutangkis Indonesia, jalan yang panjang dan penuh liku itu harus terus dilakukan. Melalui kegiatan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019, PB Djarum berkomitmen dalam rangka perjuangan untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia.***

#MelangkahMenujuJuara
#BikinBanggaIndonesia
#LagiLagiJuara

Post a Comment

0 Comments